Senin, 07 Maret 2016

PULAU API



Kujilati kesenyapanmu di celah-celah tanah
Namun kau tembus kekacauanku
Kau cakar kelopak kepalaku
Dengan pedang-pedang mimpi
Dengan igauan yang memencar di lubang ingatanku
Dan telah kau mencengkram petak-petak suara
Hingga teramat kemarau
Melebihi desing debu di pulau mimpi ini

Tapi malam bukanlah sepoi yang diam
Keseramannya telah menggemuruhkan
Igauanmu yang merambati akar khatulistiwa
Dan sebuah perahu
Menggelombangkan sendi perselingkuhanmu
Dalam genderang mimpi yang lengang

Tapi bayanganmu tetap mencabik-cabik api
Menangkap ranting gelisah
Dengan mata-mata pikiran yang bercabang
Dan seolah tak pernah kau maknai
Ribuan malaikat yang melekat
Memata-matai seluruh igauanmu
Dari perkampungan yang membatu sekarat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar